Sssst… Sehari, Berapa Kali Baiknya Ganti Celana Dalam?

Ganti Celana Dalam

Topmetro.News – Ganti celana dalam, kalau Anda berapa kali? Hmmm, mungkin Anda pun pernah mengalami gatal di kemaluan saat tidak ganti celana dalam. Kondisi ini memang sering terjadi.

Ketika kita tidak ganti ‘CD’ alias celana dalam selama seharian penuh, area selangkangan itu bisa menjadi lembap dan memicu pertumbuhan jamur berlebihan.

Sayangnya, tidak sedikit orang yang mengetahui sebaiknya mengganti celana dalam sehari minimal berapa kali. Untuk mencegah berbagai masalah, ketahui lebih jauh mengenai aturan ganti celana dalam yang tepat berikut ini.

Sehari, Ganti ‘CD’ Berapa Kali?

Anda disarankan untuk mengganti celana dalam sehari minimal satu kali supaya mengurangi risiko infeksi jamur. Namun, jika Anda memiliki aktivitas padat dan mengeluarkan keringat, mengganti pakaian dalam sebaiknya dilakukan dua kali sehari.

Di sisi lain, ada anggapan bahwa tidak apa-apa mengenakan celdam selama dua hari berturut-turut apabila tidak berkeringat atau keputihan.

Tapi, hal itu tidak disarankan untuk dipraktikkan.

Pasalnya kelembapan celana dalam dapat menjadi tempat yang sempurna bagi bakteri dan jamur untuk berkembang. Selain itu, celana dalam juga rentan kotor akibat keringat, keputihan, atau sisa tetesan urine setelah buang air kecil. Jadi, baik pria maupun wanita diharuskan ganti ‘CD’ secara rutin.

Gantilah celana dalam sebelum tidur atau setelah mandi. Anda juga harus ganti celana dalam setelah berolahraga karena ada banyak keringat di area itu.

Terkadang, sebagian wanita juga kerap menggunakan pantyliner saat malas mengganti celana dalam. Akan tetapi, hal tersebut justru dapat menyebabkan lecet dan iritasi pada miss V.

Jarang ganti celana dalam, Ini Efeknya!

Jika Anda memiliki kebiasaan jarang ganti celana dalam, sebaiknya segera hentikan kebiasaan tersebut. Berikut adalah beberapa efek jarang ganti celana dalam yang harus Anda waspadai:

1. Kemaluan bau

Jarang mengganti celana dalam bisa menyebabkan kemaluan Anda bau. Masalah ini disebabkan oleh kotoran dan keringat bercampur pada celana dalam sehingga menimbulkan bau yang tidak sedap di vagina atau penis.

2. Infeksi jamur

Infeksi jamur dapat disebabkan akibat jarang mengganti celana dalam. Infeksi jamur juga dapat terjadi akibat jarang mengganti celana dalam. Ketika celana dalam lembap, jamur dapat tumbuh berlebih sehingga menyebabkan infeksi.

Infeksi jamur di area kemaluan ditandai dengan rasa gatal yang hebat, keputihan menggumpal, ruam kemerahan, bahkan pembengkakan.

3. Iritasi di area kemaluan

Ketika area kemaluan Anda terasa gatal yang tak tertahankan akibat celana dalam yang kotor atau infeksi jamur, Anda mungkin akan menggaruknya. Garukan yang terlalu keras bisa menyebabkan iritasi.

4. Jerawat di kemaluan

Pakaian dalam yang kotor dapat memerangkap keringat, kotoran, dan bakteri. Ketika berbagai partikel tersebut menempel pada kulit untuk waktu yang lama, maka bisa menyebabkan pori-pori tersumbat sehingga memicu jerawat di area kemaluan.

5. Vaginosis bakteri

Vaginosis bakteri memicu keputihan abnormal

Jarang mengganti ‘CD’ juga membuat wanita lebih rentan terkena vaginosis bakteri, yaitu kondisi yang disebabkan ketidakseimbangan bakteri dalam vagina sehingga memicu keputihan abnormal, vagina terasa gatal dan terbakar, atau bengkak pada area vulva.

6. Infeksi saluran kemih

Pada kasus yang parah, penumpukan bakteri di area kemaluan akibat jarang mengganti celana dalam bisa menyebabkan bakteri masuk ke saluran kemih sehingga terjadi infeksi.

Supaya terhindar dari berbagai masalah di atas, sebaiknya pakailah ‘CD’ dalam berbahan katun yang dapat menyerap keringat dengan baik dan mengganti celana dalam sehari minimal sekali.

Sebagian orang menyimpan dan menggunakan celana dalamnya untuk waktu yang lama, entah 1 tahun atau lebih. Padahal walaupun sudah dicuci dengan benar, bakteri dapat menumpuk di celana dalam dari waktu ke waktu. Jadi, Anda juga perlu untuk mengganti celana dalam dengan yang benar-benar baru.

Beli atau Ganti Celana Dalam Tiap 3 Bulan

Secara umum, Anda harus ganti celana dalam dengan yang baru setiap 6 bulan sekali untuk menghindari penumpukan bakteri yang berlebihan.

Namun, jika Anda khawatir celana dalam sudah kotor sebelum 6 bulan, Anda bisa menggantinya setiap 3 bulan sekali.

Selain itu, gantilah celana dalam ketika sudah tidak nyaman digunakan, rusak, warnanya pudar, atau karetnya mengendur. Dengan begitu, kebersihan dan kenyamanan organ intim pun dapat terjaga.

BACA PULA | Sembarangan Pakai Celana Dalam, Nih Akibatnya

Seperti dilaporkan TOPMETRO.NEWS sebelumnya, jika Anda suka sembarangan pakai celana dalam? Hati-hatilah, bisa fatal akibatnya.

Setidaknya, jika tak ingin kesuburanmu terganggu, Anda jangan beli atau pakai celana dalam sembarangan. Selain mengganggu kesuburan, memakai celana dalam yang salah bisa menyebabkan nyeri hingga infeksi kulit.

Menurut Zaki Almallah, seorang pakar urologi di Queen Elizabeth Hospital, celana dalam ketat banyak dipilih kaum Adam untuk mengurangi rasa sakit akibat gerakan yang dilakukannya.

Namun, bahan celana yang terlalu ketat justru bisa menyebabkan nyeri.

reporter | jeremitaran
sumber\foto | KAIROS

Related posts

Leave a Comment